Hot Posts

10/recent/ticker-posts

Pedagang Kuliner Cimanuk (KULCIM) Resah Dengan Adanya Palang Parkir


25/02/2019
 Indramayu-timeglobalnews.net
Menyikapi persoalan yang dirasakan oleh para pedagang di area Kuliner Cimanuk, Kabupaten Indramayu, Jawabarat. Pihak DPRD belum bisa memberikan kepastian.  Persoalan tersebut terjadi karena pihak pedagang merasa keberatan dengan tarif retribusi yang terlalu memberatkan kepada pedagang. Tarif retribusi untuk pedagang yang hanya di gratiskan satu motor kemudian untuk motor lainnya di kenakan tarif sebesar Rp 45.000 per 30 Hari, dan untuk pedagang yang memiliki kendaraan roda empat dikenakan Tarif sebesar Rp.100.000 per 30 hari.

Untuk pengunjung atau pembeli dikenakan tarif Rp.2000 Rupiah per satu jam. Adapun untuk jam berikutnya argo maupun tarif tetap berjalan sesuai sistem palang pintu otomatis yang sudah ada. Dengan adanya palang pintu otomatis di area Kuliner Cimanuk, pedagang menjadi sepi pembeli dan penghasilan dari apa yang sudah berjalan pun berkurang.

Pada Jumat (08/02) Ketua Pedagang, atas nama paguyuban pedagang Kulcim melayangkan surat untuk beraudensi pada pihak DPRD untuk menyampaikan aspirasi yang terjadi di masyarakatnya. Namun, surat sudah dilayangkan tapi belum ada tanggapan. Hal tersebut dirasakan dan di  resahkan kepada Ibu Inung salah satu pedagang (13/02) bahwa penjualannya sudah dua Minggu sepi pembeli. "Apa kabarnya DPRD atau pemerintah kita, sudah membaca belum surat yang dibuat dan diberikan pada waktu itu, kok belum ada kabar, apa kita harus aksi?" Keluh ibu Inung.


Sementara itu, menurut Alam Sukmajaya (13/02) selaku komisi III, menjelaskan bahwa semua anggota DPRD sedang melakukan reses, Alam mengatakan surat baru dikirim dan diterima  dari staffnya tadi siang. Ia pun menjelaskan bahwa surat belum dibaca secara menyeluruh, namun ia sudah menangkap kesimpulan dari apa yang dimaksud Dari para warga pedagang.


 "Surat baru dikirim dari staffnya tadi siang, sedangkan surat  baru masuk ke komisi kemarin sore. Saya sudah membaca walaupun tidak menyeluruh, namun saya sudah tahu maksudnya. Sementara itu semua anggota sedang reses dan belum dapat di tindak lanjuti" jelas alam ketika dimintai keterangan oleh timeglobalnews.net melalui pesan singkat whatssup.

Kemudian keresahan yang berbentuk aspirasi tersebut harus ada rapat gabungan agar cepat di tanggapi kepada pihak-pihak terkait. pedagang yang resah menangapi bahwa DPRD hanya sibuk reses namun tidak reaksioner untuk hal yang bersifar krusial yang terjadi di masyarakatnya.

( MT jahol )

Posting Komentar

0 Komentar