![]() |
H. Tilar bersama Istri |
Terlihat H. Tilar , memainkan sebilah pisau tajam di genggaman tangan sebelah kanan, sementara tangan kirinya memegang bagian tubuh domba yang hendak dikuliti.
Sementara beberapa orang tampak berkerumun, ikut membantu pejagalan yang memakai kopiah haji tersebut.
Kurang lebih 30 menit, hewan kurban jenis domba yang sebelumnya berdiri tegak dan sehat sekarang sudah berubah menjadi onggokan daging yang siap dibagikan kepada warga sekitar. Di balik semua proses itu, ada nama H. Tilar yang merupakan jagal dadakan.
"Saya belajar menyembelih hewan ternak dari mertua saya kira-kira 20 tahun lalu," kata pria yang juga imam mushola tersebut membuka perbincangan dengan timeglobalnews.net, Rabu (22/8/2018) pagi di dekat musholah Ali Al wasilah, Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu.
Menurutnya, menjadi tukang jagal atau penyembelih ternak memang tak sembarangan dan tidak semua org bisa. Selain harus mengikuti ketentuan syar'i agama islam, juga harus memiliki tata cara sendiri dalam menyembelih hewan kurban, katanya.
Lanjut H. Tilar mengatakan bahwa, salah satunya yaitu ketajaman pisau , cara memegangnya pun tak boleh sembarangan, mulai penyembelihan, proses menguliti, hingga mengiris daging.
"Kalua Besi pisau itu jangan sampai disentuh. Jadi yang boleh dipegang gagangnya saja. Katanya kalau sampai kepegang pisaunya tidak afdhol," jelasnya.
Bukan itu saja yang penting ada lagi , sebelum menyembelih binatang ternak saya membaca lafaz tertentu. Antara lain surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas, masing-masing 3 kali.
Walaupn kegiatan penyembelihan ini menyita waktu dan tenaga, namun pria berprofesi sebagai dalang (artis sandiwara/raden .red)ini tdk pernah memasang tarif.
"Kalau pasang tarif itu istilah orang cangkingan Indramayu bilang bli umum (tabu). Apalagi untuk hewan kurban seperti ini. Saya anggap ini ibadah saja," ujarnya seraya berharap keberkahan dari apa yang dia lakukan.
Hingga pukul 11.00 WIB H.Tilar sudah menyelesaikan tugas menyembeli beberapa ekor doma dan kambing. Suami dari Hj.Bunaya itu pun mengaku selalu siap jika sewaktu-waktu diminta menyembelih hewan kurban ditempat lain hingga 2 hari ke depan.
"Kalau masih ada orang yang minta tolong Insyaallah siap, pungkas pria yang juga dijuluki juga juragan angkot tersebut.
Penulis : d_yudi
0 Komentar