Hot Posts

10/recent/ticker-posts

Pekerjaan Rigit Beton Dana BANPROP Dikerjakan asal jadi


Rabu (6/11/2019) Indramayu|timeglobalnews.com – Sebanyak 20 titik Proyek rigid beton dengan anggaran milyaran rupiah yang bersumber dari Propinsi melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dipertanyakan.
Pasalnya, proyek yang tersebar di 20 Desa se Kabupaten Indramayu itu masih saja banyak yang tidak memasang papan informasi dan pekerjaannya diduga asal jadi.
Kuat dugaan adanya oknum pejabat terkait menerima uang fee / pelicin proyek, sehingga berdampak kepada pelaksanaan pekerjaan yang diduga dikerjakan asal-asalan.
Menurut Ratno, pelaksana pekerjaan proyek rigid jalan poros Desa Tawangsari saat ditemui dilokasi pekerjaan, ia mengakui tidak dipasangnya papan informasi proyek dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan tersebut.
“Terkait tidak adanya papan informasi pekerjaan rigid beton ini, kami memang tidak memasangnya dan pekerjaan ini tidak ada pemadatan tidak menggunakan stum, proyek rigid ini dari Diskimrum anggaran tahun 2019 dari Propinsi, panjang proyek ini 600 meter,” terangnya.
Sementara Sutrisno SEKCAB ORMAS LMPI MARCAB Indramayu, mengatakan, pekerjaan proyek rigid beton jalan poros Desa anggaran dari Propinsi tahun 2019 diduga kuat dikerjakan asal jadi, ia mencontohkan, seperti pekerjaan yang ada di 5 titik atau 5 Desa, yaitu Desa Karanganyar, Brondong, Pasekan, Totoran dan Desa Tawangsari.
“Kami menduga ada oknum pejabat Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman kongkalikong dan menerima sesuatu / fee dari oknum kontraktor untuk pelicin proyek. Sehingga pekerjaannya asal-asalan dan tidak berkualitas,” terangnya.
Menurutnya, di Indramayu masalah pelicin proyek atau uang fee sudah menjadi rahasia umum. Contoh salah satunya adalah 4 oknum pejabat di kabupaten Indramayu yang kena OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan Suap proyek.
“Kami LMPI MARCAB indramayu akan terus mengawal pekerjaan proyek rigid beton untuk 20 Desa atau 20 titik yang nilai anggarannya sangat besar mencapai Milyaran Rupiah, banyak temuan ketika saya kroscek dilapangan. Selain tidak dipasangnya papan informasi pekerjaannya pun asal-asalan, bagestingnya ditanam, batu sirtu yang ditaburkan di badan lalu di cor otomatis sudah mengurangi ketebalan beton dan sangat miris, dan setiap saya mengkroscek pekerjaan tersebut dilapangan tidak pernah menemui pengawas dari Diskimrum,” ucap sutrisno.
Untuk itu kata dia, pihaknya akan segera menindaklanjuti dan meminta kepada penegak hukum baik dari Tipikor, Kejaksaan Negeri Indramayu dan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat untuk mengusut proyek tersebut karena nilai anggarannya besar mencapai Milyaran Rupiah yang bersumber dari Propinsi.
Sementata Kepala bidang Kawasan Permukiman, Bhayu Soekarno Mudha, ST saat ditemui media ini di ruangan kerjanya mengatakan, proyek rigid beton jalan poros Desa ini masih dalam proses pelaksanaan pekerjaan, semuanya ada 20 titik atau 20 Desa, per Desa satu titik pekerjaan.
“Mengenai anggarannya itu dari Propinsi, 20 Proyek rigid beton yang dibangun untuk 20 Desa se Kabupaten Indramayu,” terangnya.
Ia menambahakan, untuk mengenai Laporan dari LSM terkait pelaksanaan proyek jalan rigid beton yang diduga dikerjakan asal jadi itu, pihaknya berjanji akan menindaklanjuti dan laporan ini sebagai masukan.
“Benar apa salahnya nanti di kroscek dan di cek Laboratorium serta diharap maklum karena keterbatasan pengawas lapangan dan pengawasnya dari konsultan,” terangnya.
Didi 

Posting Komentar

0 Komentar