TANJUNG JABUNG TIMUR,TGN - Dinyatakan menghilang sejak Jumat (1/6) sore sekitar pukul 18.00 WIB, Syahril (22) warga RT 03 Dusun I Desa Majelis Hidayah, Kecamatan Kuala Jambi, ditemukan sudah tak bernyawa di perairan perbatasan Kuala Tungkal Tanjab dan Tanjab Timur, Minggu (3/6) siang.
Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan tidak dikenali. Jenazah tiba di kediamannya sekitar pukul 13.52 WIB, yang dibawa oleh tim Pol Airud Kecamatan Kuala Jambi bersama tim Basarnas Provinsi Jambi menggunakan speed boat patroli polisi.
Dari informasi yang didapat dari ibu korban, Semah, bahwa Syahril berangkat sendirian ke laut menggunakan pompong sekitar pukul 06.00 WIB Jumat (1/6) lalu.
Namun hingga pukul 19.00 WIB, Syahril tidak kunjung pulang. Sehingga warga memutuskan untuk melakukan pencarian.
"Saya takutnya anak saya itu (Syahril) pompongnya macet atau jatuh ke air, karena anak saya itu tidak bisa berenang," kata ibu korban.
Dari pencarian malam itu hasilnya tetap nihil, sehingga warga melanjutkan pencarian sampai Sabtu (2/6) siang, tapi tidak juga ditemukan. Namun, pompong milik korban dapat ditemukan di laut saat kandas di beting pantai dalam keadaan bocor dan kipas pompong terbelit tali.
"Pompongnya ditemukan warga di tengah beting pantai pas air surut," kata Kepala Desa Majelis Hidayah, Toni J, saat dikonfirmasi, Sabtu (2/6).
Dikatakannya, setelah pompong ditemukan, warga terus melakukan pencarian di laut. Hingga malam korban juga tak ditemukan. Dan warga pun berhenti melakukan pencarian dan dilanjutkan Minggu (3/6) pagi.
"Kita stop mencari malam Minggu itu. Kita lanjutkan paginya," kata Toni.
Minggu siang, korban berhasil ditemukan di perairan perbatasan Tanjab Barat-Tanjab Timur. Korban langsung dibawa pulang ke rumah duka.
"Awalnya kita ragu, karena wajah korban sudah tidak dikenali. Namun setelah keluarganya melihat dengan ciri-ciri baju celana dan tanda bekas luka di kakinya, keluarga korban pun mengakui bahwa itu adalah Syahril," katanya.
Kemudian korban langsung dimandikan dan akan segera dikebumikan Minggu sore.
Laporan: Arian Arifin
0 Komentar