![]() |
Caption: Jembatan Gantung Aek Batang Galoga di Desa Pasir Bara Kecamatan Hongonan Timur Kabupaten Padang Lawas Utara Sudah mulai rusak dan berlobang.
|
PALUTA,timeglobalnews.net -Jembatan gantung aek batanggaloga yang berada di Desa Pasir Bara, kecamatan Halongonan Timur di Kabupaten Padang Lawas Utara terlihat sudah mulai rusak sehingga tidak layak dipergunakan untuk jangka panjang. kondisi jembatan gantung yang terbuat dari kayu disambungkan dengan tali besi tersebut sudah mengalami penyusutan fungsi.
Berdasarkan pantauan tgn.net Paluta,sejumlah papan kayu sebagai alas jembatan banyak yang copot dan retak akibat kondisinya sudah rapuh sehingga jembatan tersebut dipenuhi banyak lobang lobang cukup besar.
Padahal warga setiap harinya melintas di atas jembatan tersebut untuk dapat beraktivitas, pasalnya jembatan tersebut merupakan jalan alternatif menuju lahan produksi masyarakat Pasir Bara begitu juga jalan menuju ke kabupaten dan ke kecamatan,sehingga masyarakat sudah mulai was was dan khawatir akan keamanan jembatan.
"saya setiap hari lewat di jembatan ini merasakan takut karena banyak yang berlobang dan retak.terlebihnya juga masyarakat banyak yang melintas dengan membawa muatan seperti getah karet,sawit dan juga padi dengan muatan 150 kilo per harinya"ujar hirlan Siregar warga pasir bara,Rabu (13 Juni 2018).
Dan pengakuan kepala Desa Pasir Bara Zulfahri siregar mengatakan,jembatan gantung Aek Batanggaloga baru selesai dibangun berkisar 3 tahun yang lalu dengan jumlah dana yang cukup besar hingga mencapai kurang lebih Rp 700 tujuh ratus juta dari Dinas PU Paluta.
"Jembatan ini dibangun berkisar tahun 2016 yang lalu dengan jumlah anggaran kurang lebih tujuh ratus juta rupiah "Ucap kepala Desa.
Selanjutnya kepala desa berharap,jembatan tersebut dapat di renovasi dan diperbaiki oleh pemerintah daerah Padang Lawas Utara demi menyangkut keselamatan masyarakat yang melintas. Sebab jembatan tersebut tiap harinya di lewati ratusan masyarakat Pasir Bara dan warga l luar lainnya baik disaat pagi mengantar anak sekolah dan menuju perkebunan warga hingga sore,Tutup Zulfahri Siregar.
Liputan: Maraudin Siregar
0 Komentar