![]() |
Caption: Seorang Pegawai Sedang Menjemur Cengkeh |
CIANJUR, timeglobalnews.net - Para petani dan pengepul rempah di Kecamatan Cibeber keluhkan harga yang mengalami penurunan.
Hal itu terjadi beberapa bulan belakangan ini hingga menjelang Hari Raya. Pasalnya, biji Kapol, Cengkeh dan biji pala yang termasuk rempah red) mengalami kusurutan harga yang sangat drastis. Lantaran kualitasnya kurang bagus akibat cuaca.
Burhan (38) seorang petani rempah warga Kampung Pasir Santri Desa 05/04 Desa Sukamanah, Kecamatan Cibeber mengatakan, sudah dua bulan harga rempah turun, yang awalnya harga Kapol kering mencapai Rp 100 ribu persatu kiligram sekarang hanya Rp 70 ribu dan harga cengkeh kering pun juga sama menagalami penurunan dikisaran Rp 48 ribu yang sama sekitar 3 persen.
"Kalau tahun - tahun sebelumnya harganya masih lumayan gak seperti musim sekarng",ujar dia, Kamis (07/06/2018).
Menurutnya, apalagi sekarang hasil panennya kurang membaik karena pengaruh cuaca yang tidak seimbang. Karena menurut dia, akibatnya akan berdampak terhadap kulitas.
"Musim panas tidak bagus, apalgi musim hujan jadi harus seimbang",ucapnya.
Sementara itu, Seorang Pengusaha rempah di Kampung Pasir Santri, Desa Sukamanah Yani Mulyani mengungkap, penurunan harga tersebut akibat kualitas yang tidak bagus akhirnya berdampak ke harga.
"Saya belum tahu harga bisa normal kembali. Padahal biasanya menjelang Hari Raya harga naik. Tapi seakrang turun, terlebih harga kapol basah saya nerima dari petani dengan harga Rp 7-9 ribu kilogram",ungkap Yani.
Yani mengatakan, pesananan pun biasnya ramai menjelang Hari Raya. Tapi beda dengan sekarang tahun sekarang sepi dari pemesan.
"Kalau dulu pesanan dari luar negara pun suka ada, terlebih pasar - pasar tradisional seperti Jakarat, Bandung",akunya.
Camat Cibeber Ali Akbar mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk peningkatan produksi rempah di wilayah Cibeber. Pasalnya, sampai saat ini belum bisa kecapai treatmen mana saja yang menajadi penghasil rempah.
" Kami akan secepatnya berkoordinasi dengan desa yang menjadi penghasil rempah. Hal itu dilakukan untuk peningkatan ekonomi warga Cibeber",katanya.
Ali mengakatakan, tapi mengenai harga remapah dipasaran katanya menurun, tapi pihaknya belum bisa berkomentar karena harga remapah biasanya bergantungan terhadap penukaran dolar dan rupiah",pungkasnya.
Penulis : Najib
Editorial : Dede Rohman
Editorial : Dede Rohman
0 Komentar