![]() |
Caption: Gakin Selama Ramadhan Satu Kelurga Makan Singkong |
Tak hanya itu, mereka tinggal digubuk reyod berukuran 2x 3 meter milik Kepala Desa Cinerang yang lokasinya di kebun dan cukup jauh dari pemukiman warga. Setelah rumah miliknya terjual untuk biaya amutasi tangan Abah Engkan yang konon katanya, beberapa tahun lalu kesengat aliran listrik, serta biaya pengobatan mata isterinya yang mengidap katarak, di Salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Bandung.
"Ada yang ngasih tempat tinggal juga sudah alhamdulilah",ujar Abah Engkan ditemui wartawan, Sabtu (9/6/2018).
Ia mengatakan, selama bulan puasa dia bersama isteri dan anak permpuannya itu sering mengkomsusmi singkong yang ditanamnya, setelah dikasih kepercayaan untuk merawat kebun oleh Kades. Pasalnya, beras yang ia miliki tidak mencukupi utuk bekal selama puasa.
"Tapi gak setiap hari makan singkong kadang makan nasi juga",tutur Engkan didampingi Isteri, sambil mengelus kepala putrinya.
Selama satu tahun nempati gubuk yang beratapkan asbes dan dinding hanya menggunakan gerai bambu itu, Abah Engkan hanya mengandalkan hasil tanaman kebun yang ia rawat untuk memberi nafkah isteri dan anaknya. Setelah dikasih kepercayaan oleh sang Kades untuk menggarapnya.
"Saya bukan gak mau seperti orang lain kerja keluar kota. Tapi kondisi badan yang sudah tidak kuat, terlebih keterbatasan fisik yang menjadi kendala",katanya.
Abah Engkan mengaku, selama program yang digulirkan pemerintah pusat. ia tidak pernah mendapatkanya. Bahkan mempunyai Kartu Keluarga (KK) dan KTP elektronik baru dua bulanan ia miliki.
"Saya tak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah baik PKH atau bantuan lainnya",ucap dia penuh harap.
Sementara itu Ketua RT 05 Taryana mengaku pihaknya sudah beberapa kali mengajukan warganya itu kepihak desa. Namun sampai saat ini belum terealisasi.
"Kami sangat prihatin melihat kelurga Abah Engkan disamping tinggal disaung ia juga mengalami keterbatasan fisik dan isterinya pun tidak bisa melihat karena katarak",ucap Taryana.
Taryana berharap kepada pemerintah atau donatur agar bisa membantu warganya untuk mempunyai rumah layak huni dan juga bisa mengobati isterinya dari penyakit katarak.
"Kami sangat berharap kepada pemerintah agar bisa memberikan bantuan secepatnya terhad warganya, terlebih ini bulan ramadhan waktunya berbagi agar mereka tak haris makan aingkong lagi",tegas dia penuh harap.
Editorial : Najib
0 Komentar